TUGAS
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
DASAR
ASPEK SOSIAL BUDAYA
PADA TRIMESTER KEHAMILAN DAN PERSALINAN
NAMA
KELOMPOK
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI
MANDIRI SAKTI TAHUN
AJARAN
2010/2011
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.Dan tidak lupa pula kami panjatkan
syukur kami kepada nabi Muhammad saw yang telah membawa kami dari alam
kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang
ini.Tak lupa pula kami berterimakasih kepada pembimbing kami yang telah
memberikan ilmu dalam mata kuliah ini.
Dalam
makalah ini kami membahas tentang sosialisasi budaya masyarakat yang
berjudulkan ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA TRIMESTER KEHAMILAN DAN PERSALINAN.Kami
selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat dipergunakan dalam perkuliahan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini belumlah sangat sempurna oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Bengkulu,
JUNI 2011
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………..2
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………..3
Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………
-latar belakang ………………………………………………………………………………………………4
-rumusan masalah ………………………………………………………………………………………………5
-tujuan ……………………………………………………………………………………………...5
-sistematika
penulisan……………………………………………………………………………………………….5
Bab 2 Pembahasan ………………………………………………………………………………………………
-Aspek social budaya pada
Trimester Kehamilan………………………………………………………6
-Aspek Sosial Budaya pada
Persalinan……………………………………………………………………….9
Bab3 Penutup
-Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………11
-Saran ………………………………………………………………………………………………11
Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………………12
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Citra
budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Aspek
social budaya ini mencakup pada setiap trimester kehamilan dan persalinan yang
mana pada zaman dahulu banyak mitos dan budaya dalam menanggapi hal ini. Oleh
karena itu, kami akan membahas hal tersebut dalam makalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman Aspek social budaya
yang terjadi pada trimester kehamilan?
2. Bagaimana Aspek sosial budaya
yang terjadi pada persalinan ?
C.TUJUAN
Untuk menambah wawasan kita dalam
mempelajari aspek budaya social yang berkaitan dengan trimester kehamilan serta persalinan.
D.SISTEMATIKA PENULISAN
Bab 1 berisi pendahuluan yang berisi latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, sistematika penulisan
Bab 2
berisi pembahasan
Bab 3
berisi penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB 2
PEMBAHASAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA
PADA TRIMESTER KEHAMILAN
Perawatan kehamilan merupakan salah satu
factor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan
kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga kesehatan janin
dan menjaga pertumbuhan.Memahami perawatan kehamilan adalah penting untuk
mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.fakta berbagai kalangan
masyarakat di Indonesia masih banyak ibu ibu yang menganggap kehamilan sebagai
hal yang biasa, hal alamiah dan kodrati.Mereka merasa tidak perlu memerikasakan
dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter.Masih banyaknya ibu ibu yang
kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak
terdeteksinya factor factor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh
mereka.Resiko ini bari diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena
kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian.Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh rendahnya
tingkat pendidikan dan kurangnya informasi.Selain dari kurangnya pengetahuan
akan pentingnya perawatan kehamilan, permasalhan permasalahan pada kehamilan
dan persalinan dipengaruhi juga oleh factor nikah diusia muda yang masih banyak
dijumpai didaerah pedesaan.Disamping itu dengan masih adanya preferensi
terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku yang menyebabkan istri
mengalami kehamilan berturut turut dalam jangka waktu yang relative pendek,
menyebabkan ibu mengalami resiko tinggi fakta saat melahirkan.
Permasalahan
lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi.Hal ini
disebabkan karena adanya kepercayaan 2 dan pantangan pantangan terhadap beberapa
makanan.Sementara kegiatan mereka sehari hari tidakk berkurang. Ditambah lagi
dengan pantangan pantangan terhadap beberapa makanan yang sebetulnya sangat
dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negative terhadap
kesehatan ibu dan janin.Tidak heraan kalau anemia dan kurang gizi pada wanita
hamil cukup tinggi terutama dipedessaan.Dikatakan pula bahwa penyebab utama
dari tingginya angka anemia pada wanita hamil disebabkan karena kurangnya gizi
yang dibutuhkan untuk pembentukan darah.Beberapa kepercayaan yang ada misalnya
di jawa tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan meyebabkan
perdarahan yang banyak.Sementara disalah satu daerah jawa barat ibu yang kehamilannya
memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang
dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.Dimasyarakat betawi berlaku pantangan
makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI
menjadi asin.Contoh lain didaerah Subang pantang makan dengan piring yang
besarkarena khawatir bayinya akan besar sehingga mempersulit persalinan.Dan
memangselain ibunya kurang gizi berat badan bayi yang dilahirkan juga
rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si
bayi.Selain itu larangan untuk memakan buah buahan seperti pisang, nanas,
ketimun dll bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama masyarakat didaerah pedesaan.
Didaerah
pedesaan masih banyak ibu hamil yang mempercayai dukun beranak untuk menolong
persalinan yang biasanya dilakukan dirumah .Data survey kesehatan Rumah Tangga
tahun 1992 menunjukkan bahwa 65% persalinan ditolong oleh dukun beranak.Bebrapa
penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa masih terdapat praktek
praktek persalinan oleh dukun yang
membahayakan si ibu.Penelitian iskandar dkk menunjukkan beberapa tindakan dan
praktek yang membawa resiko infeksi
seperto “ngolesi”(membasahi vagina dengan minyak kelapa untuk memperlancar
persalinan), “kodok” ( memasukkan tangan ke vagina dan uterus untuk
mengeluarkan placenta) atau “nyanda” ( setelah persalinan, ibu duduk dengan
posisi bersandar dan kaki diluruskan kedepan selama bejam jam yang dapat
menyebabkan perdarahan dan pembengkakan).
Pemilihan
dukun beranak sebagai pendorong persalinan pada dasarnya disebabkan karena
beberapa alasan antara lain dikenal secara dekat , biaya murah, mengerti dan
dapat memabantu upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta membawa
ibu dan bayi sampai 40 hari.Disamping itu juga masih adanya keterbatasan
jangkauan pelayanan kesehatan yang ada.Walaupun sudah banyak dukun beranak yang
dilatih namun praktek praktek tradisional tertentu masih dilakukan.Interaksi
antara kondisi kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan sangat
menentukan persalinan yaitu kematian atau bertahan hidup.Secara medis penyebab
klasik kematian ibu akibat melahirkan adalah perdarahan , infeksi,
eksklamsia(keracunan kehamilan).
Kondisi
kondisi tersebut bila tidak ditangani secara tepat dan professional dapat berakibat fatal bagi ibu dalam proses
persalinan.Namun kefatalan ini sering terjadi tidak hanya karena penanganan
yang kurang baik tepat tetapi juga karena ada factor keterlambatan pengambilan
keputusan dalam keluarga.Umunya terutama didaerah pedesaan keputusan terhadap
perawatan medis apa yang dipilih harus dengan persetujuan kerabat yang lebih
tua atau keputusan berada ditangan suami yang seringkali panic melihat keadaan
krisis yang terjadi.Kepanikan dan ketidaktahuan akan gejala gejala tertentu
saat persalinan dapat menghambat tindakan yang seharusnya dilakukan dengan
cepat.Tidak jarang pula nasehat nasehat yang diberikan oleh teman atau tetangga
mempengaruhi keputusan yang diambil.
Keadaan
ini sering kali pula diperberat oleh factor geografis dimana jarak rumah si ibu
dengan tempat pelayanan kesehatan cukup jauh, tidak tersedianya transportasi
atau oleh factor kendala ekonomi dimana ada anggapan bahwa membawa si ibu
kerumah sakit akan memakan biaya yang mahal. Selain dari faktor keterlambatan dalam pengambilan
keputusan,faktor giografis dan kendala ekonomi,keterlambatan mencari
pertolongan disebabkan juga oleh adanya suatu keyakinan dan sikap pasrah dari
masyarakat bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan takdir yang tak dapat
dihindarkan. Selain pada masa hamil,pantangan-pantangan atau anjuran masih
berlaku juga pada masa pasca persalinan. Pantangan ataupun anjuraan ini
biasanya berkaitan dengan proses pemulihan kondisi fisik misalnya,ada makanan tertentu yang sebaiknya di konsumsi untuk
memperbanyak produksi ASI, ada pula
makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat mempengaruhi kesehatan
bayi. Secara tradisional ,ada praktek-praktek yang dilakukan oleh dukun beranak
untuk mengembalikan kondisi fisik dan kesehatan si ibu. Misalnya mengurut perut
yang bertujuan untuk mengembalikan rahim ke posisi semula; memasukkan
ramuan-ramuan seperti daun-daunan kedalam vagina dengan maksud untuk
membersihkan darah dan cairan yang keluar karena proses persalinan; atau memberi
jamu tertentu untuk memperkuat tubuh.
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA PERSALINAN
Ada suatu kepercayaan yang mengatakan
minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas. Memang,rumput Fatimah
bias membuat mulas pada ibu hamil,tapi apa kandungannya belum diteliti secara
medis. Jadi,harus dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum
meminumnya.soalnya,rumput ini hanya boleh diminum pada pembukaannya sudah
mencapai 3-5 cm,letak kepala bayi sudah masuk panggul,mulut rahim sudah lembek
atau tipis,dan posisi ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-arinya di bawah
atau bayinya sungsang,tak boleh minum
rumput ini karena sangat bahaya. Tarlebih jika pembukaannya belum ada, tapi si
ibu justru dirangsang mulas pakai rumput ini,bias-bisa janinnya malah naik ke
atas dan membuat sesak nafas si ibu. Mau tak mau,akhirnya dilakukan jalan
operasi.
Keluarnya lendir semacam keputihan yang
agak banyak menjelang persalinan,akan membantu melicinkan saluran kelahiran
hingga bayi lebih mudah keluar. Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua
justru tak normal,apalagi disertai gatal,bau,dan berwarna. Jika terjadi,segera
konsultasikan ke dokter. Ingat,bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika
vagina terenfeksi,bias mengakibatkan peradangan selaput mata pada bayi. Harus
diketahui pula, yang membuat persalinan lancer bukan keputihan,melainkan air
ketuban. Itulah mengapa ,bila air ketuban pecah
duluan,persalinan jadi seret.
Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.
Minyak kelapa,memang konotasinya bikin lancer dan licin.namun dalam dunia
kedokteran,minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan keluarnya sang
janin. Mungkin secara psikologis,ibu hamil meyakini,dengan minum dua sendok
minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya.
Minum madu dan telur dapat menambah tenaga
untuk persalinan madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya
cukup,sebaiknya jangan minum madu karena
bias mengakibatkan overweight.bukankah madu termasuk karbonhidrat yang
paling,tinggi kalorinya. Jadi,madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang.
Begitu BB naik dari batas yang di tentukan,sebaiknya segera dihentikan.akan
halnya telur tak masalah,karena mengandung protein yang juga menambah kalori.
Makan duren,tape,dan nanas bisa
membahayakan persalinan.ini benar karena bisa mengakibatkan pendarahan atau
keguguran. Duren mengandung alkohol,jadi panas ke tubuh.begitu juga tape. Untuk
masakkan yang menggunakan arak ,sebaiknya dihindari. Buah nanas juga,karena
bisa mengakibatkan keguguran.
Makan daun kemangi membuat ari-ari
lengket,hingga mempersulit persalinan.yang membuat lengket ari-ari bukan daun
kemangi,melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya banyak
anak,missal empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena kandungan
harus diangkat. Ibu yang pernah mengalami kuret sebaiknya melakukan persalinan
di RS besar.hingga,bila terjadi sesuatu dapat ditangani segera.
Sebenarnya,kelancaran persalinan sangat
tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang
normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan
dengan psikologis ibu,terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan
cemas,bisa saja persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioprasi. Ibu
dengan mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama
persalinan, faktor lain yang juga harus diperhatikan: riwayat kesehatan
ibu,apakah pernah menderita diabetes,hipertensi atau sakit lainnya; gizi ibu
selama hamil,apakah mencukupi atau tidak; dan lingkungan sekitar, apakah men-support
atau tidak karena ada kaitannya dengan emosi ibu. Ibu hamil tak boleh cemas
karena akan berpengaruh pada bayinya. Bahkan,berdasarkan penelitian,ibu yang
cemas saat hamil bisa melahirkan anak hiperaktif,sulit konsentrasi dalam
belajar,kemampuan komunikasi yang kurang,dan tidak bisa kerja sama.
Bab
3
PENUTUP
KESIMPULAN
-Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada
kehamilan adalah masalah gizi yang dikarenakan adanya kepercayaan 2 dan
pantangan pantangan terhadap beberapa makanan.
-Pada
zaman dahulu persalinan ditolong dengan seorang dukun sehingga banyak resiko
yang datang pada seorang ibu hamil.
-Minum minyak kelapa memudahkan persalinan
karena Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancer dan licin, namun dalam
dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan
keluarnya sang janin.
-banyak
pantangan pantangan oleh budaya orang dahulu yang merupakan mitos yang
berbahaya pada ibu hamil jika melanggar budaya tersebut.
SARAN
-budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk
kesehatan ibu hamil dan jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita
dapat budaya tersebut tidak baik, maka tidak boleh diikuti lagi.
-Pergunakanlah makalah ini dengan baik
untuk mata kuliah ilmu social budaya agar dapat menambah sedikit wawasan para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu (2003).ilmu
social dasar.Jakarta:Penerbit PT Rineka Cipta.
Budiningsih, Asri (2004).Pembelajaran Moral.Jakarta:Penerbit PT Rineka Cipta.
Sulaiman, Munandar (2005).Ilmu Budaya Dasar.Bandung:PT Refika Aditama.
http://www.indonesiamedia.com/budaya-0504-bhinneka.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar